Hakikat manusia menurut Allah adalah makhluk yang
dimuliakan, dibebani tugas, bebas memilih dan bertanggung jawab.
1. Makhluuq (yang diciptakan)
a. Berada dalam fitrah
b. Lemah.
c. Bodoh.
d. Memiliki kebutuhan
Sebagai makhluk yang terbatas secara fisik dan kemampuan. Maka sangat mungkin
manusia memiliki kebutuhan atau kehendak kepada Allah. [QS Faathir:15]
2. Mukarram (yang dimuliakan)
a. Ditiupkan ruh
[QS As Sajdah:9]
b. Diberi
keistimewaan [QS Al Isra:70]
c. Ditundukkan
alam untuknya . Semua alam ini termasuk dengan isinya ini Allah peruntukkan
untuk manusia. [QS Al Jaatsiyah:12-13]
3. Mukallaf (yang mendapatkan beban)
a. Ibadah.
b. Khilafah.
4. Mukhayyar (yang
bebas mamilih)
Manusia diberi kebebasan memilih untuk
beriman atau kafir pada Allah. [QS Al kahfi :29]
5. Majziy (yang mendapat balasan)
a.
Surga
b.
Neraka
MANUSIA DAN AGAMA
MANUSIA
1. Pengertian Manusia dalam Alqur’an
Istilah kunci yang digunakan Al-Qur’an untuk menunjuk pada
pengertian manusia menggunakan kata-kata basyar, al-insan, dan ann-nas. Dapatdisimpulkan bahwa manusia adalah mahkluk
biologis,psikologis dan sosial. Ketiganya harus dikembangkan dan diperhatikan
hak maupun kewajibannya secara seimbang dan selalu berada dalam hukum-hukum yang
berlaku (sunnatullah).[1][2]
AGAMA
1. Pengertian
Agama
Menurut Durkheim, agama adalah
sistem kepercayaan dan praktik yang dipersatukan yang berkaitan dengan hal-hal
yang kudus. Bagi Spencer, agama adalah kepercayaan terhadap sesuatu yang Maha Mutlak.
Sementara Dewey, menyatakan bahwa agama adalah pencarian manusia terhadap
cita-cita umum dan abadi meskipun dihadapkan pada tantangan yang dapat
mengancam jiwanya; agama adalah pengenalan manusia terhadap kekuatan gaib yang
hebat.
Islam Merupakan Agama Fitrah
Islam adalah agama yang sesuai
dengan fitrah manusia, berarti bahwa manusia sejak lahir secara naluri fitri,
telah mempercayai Islam itu secara sadar, ikhlas dan betul-betul memiliki
perasaan yang sangat dalam dan tidak bertentangan dengan hati nurani manusia
itu. Wilhelm Schmidt, telah membuktikan kebenaran tersebut, dimana pada
dasarnya ide pertama manusia itu revelation (Wahyu). Wilhelm Schmidt telah
menyelidiki kehidupan orang-orang primitif,
sebab dia masih mempertanyakan, apakah sebetulnya kepercayaan manusia
itu mula-mula melalui evolusi atau tidak; maka dia dengan tegas mengambil
kesimpulan setelah mengadakan penyelidikan secara detail kepada masyarakat
(orang-orang) primitif, bahwa mereka percaya akan monotheisme (Tuhan
Yang Maha Esa).
Fitrah manusia yang mendekati kebenarannya adalah :
1. Ingin mengetahui adanya
kekuatan di luar dirinya, di luar alam semesta, yaitu Allah Maha Pencipta.
2. Selalu cenderung dan condong serta
patuh kepada hal-hal yang baik dan benar sesuai dengan hati nuraninya sendiri,
yang diilhami oleh pemikiran rasional dan baik.
3. Ingin hidup bermasyarakat (Sociality)
tidak bersifat individual, sebab hakikatnya manusia adalah makhluk sosial.
Artikel mengenai bab ini dapat di download pada link berikut
0 komentar:
Posting Komentar